Petugas mengamati Gunung Raung yang masih mengeluarkan debu vulkanik dari Pos 11 Megasari, Botolinggo, Bondowoso, Jawa Timur, Sabtu (11/7) dini hari. Erupsi gunung tersebut melontarkan lava pijar hingga sekitar 500 meter dan menyebabkan sejumlah wilayah hujan abu. ANTARA FOTO/Zabur Karuru/foc/15.

Jakarta, Aktual.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan masyarakat yang tinggal di sekitar Gunung Raung masih belum perlu mengungsi.

“Kondisi masyarakat normal,” kata Kapusdatin Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, di Jakarta, Sabtu (11/7).

Tutur dia, sejumlah Badan Penanggulangan Bencana Daerah telah bersiaga seperti BPBD Kabupaten Banyuwangi, Bondowoso, Jember dan Situbondo.

Kesiagaan itu dilakukan untuk antisipasi jika terjadi kenaikan aktivitas Gunung Raung.

Diketahui, Gunung Raung yang terletak di perbatasan Kabupaten Banyuwangi, Bondowoso dan Jember itu terus menunjukkan aktivitas vulkaniknya. Sejak dinaikkan statusnya menjadi siaga (level III), hingga saat ini Gunung Raung terus meletus.

Pada Sabtu, kata Sutopo, tampak asap vulkanik kelabu sedang-tebal dan tinggi asap 400-500 meter tertiup angin ke selatan, barat daya, dan timur.

Angin pada lapisan 10 meter di bawah permukaan arahnya ke tenggara, sedangkan angin lapisan atas pada lima kilometer di 17 ribu kaki anginnya mengarah dari barat laut dan utara menuju ke tenggara dan selatan.

Secara seismik, tremor vulkanik terjadi secara menerus. Terdengar suara gemuruh lemah hingga keras dan terlihat sinar api di puncak kawah.

Hujan abu hitam jatuh di sekitar Pos Pengamatan Gunung Raung yang berjarak 14 km arah tenggara dari gunung.

Status tetap siaga dan radius di dalam tiga kilometer tidak boleh ada aktivitas masyarakat.

Terjadi hujan abu tipis di sejumlah titik di Kabupaten Banyuwangi seperti di Kecamatan Songgon, Sempu, Kalibaru, Rogojampi, Licin, Kalipuro, Wongsorejo dan Glenmore. Ribuan masker juga telah dibagikan kepada masyarakat.

Artikel ini ditulis oleh: