Kupang, aktual.com – Badan Nasional PenanggulanganTeroris (BNPT) RI melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) menggelar lomba menulis tentang terorisme dengan hadiah menarik uang tunai puluhan juta rupiah.

Ketua FKPT Provinsi NTT, Johanna E. Lisapaly didampingi ketua Bidang Media Massa, Hukum dan Humas FKPT Provinsi NTT, Imanuel Lodja,kepada wartawan di Kupang , Jumat  mengatakan, lomba ini diselenggarakan khusus untuk kalangan jurnalis, yakni wartawan dan pers kampus.

“Ketentuan naskah yang dilombakan adalah karya indepth reporting dan sudah terbit di media baik itu media massa cetak maupun daring (online),” kata Johanna E. Lisapaly,

Johanna yang juga kepala Badan Kesbangpol Provinsi NTT itu menambahkan bahwa syarat naskah minimal 3.000 karakter yang mana nantinya dinilai oleh beberapa dewan juri dari Dewan Pers, wartawan senior dan FKPT.

Ia menambahkan tulisan yang diikutkan dalam lomba jurnalistik itu harus dipublikasikan atau terbit di media daring dan media cetak periode 12 November 2019 hingga tanggal 12 November 2020.

Johanna mengatakan panitia lomba mengangkat tema ” Mencegah dan Menghadapi Aksi Radikal Terorisme” yang kemudian dibagi menjadi beberapa sub tema.

Sub tema yang pertama adalah, pengungkapan potensi dan atau jaringan radikal terorisme, kedua Pengungkapan jaringan bisnis terkait radikal terorisme, ketiga perjuangan penyintas dalam menghadapi hidup pasca aksi terorisme, keempat kerja nyata kelompok masyarakat atau individu dalam merawat kearifan lokal, toleransi dan keberagaman.

Setiap peserta hanya diwajibkan menyertakan dua karya nya untuk dilombakan. Panitia juga menyiapkan hadiah hingga puluhan juta rupiah.

Di tahap penjurian kata dia dewan juri akan memilih 10 peserta dam karya terbaik, namun 32 karya terbaik akan dibukukan oleh BNPT dan FKPT.

“Untuk informasi lebih lanjut mengenai ketentuan lomba bisa buka di www.fkptcenter.or.id,” ungkapnya.

Selain kegiatan lomba jurnalistik, BNPT, melalui FKPT Provinsi NTT juga akan menggelar kegiatan literasi informasi dalam pencegahan terorisme di masyarakat pada tanggal 24-26 Juni 2020 mendatang di kota Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).

Kegiatan ini akan menghadirkan peserta dari Babinsa, Babinkamtibmas, humas pemda, wartawan, pers kampus, penggiat media sosial, tokoh pemuda, tokoh masyarakat dan tokoh agama.

“Acara ini kita kemas dengan apik, dengan judul ngopi coi (Ngobrol Pintar Cara Orang Indonesia),” tambah mantan Asisten Pemerintahan Setda NTT ini.

Kegiatan pertama, sambungnya melakukan talk show on air di radio, paparan, diskusi, sampai kerja kelompok. Materi yang disampaikan yakni tentang tsunami informasi dalam dunia maya, ciri-ciri hoaks, internet sebagai media propaganda dengan narasumbernya dari BNPT dan FKPT Provinsi NTT.

“Tujuannya membuka wawasan bersama, dalam upaya menangkal aksi radikal terorisme di masyarakat,” tambahnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eko Priyanto