“Pengawasan WNI dari Timur Tengah, khususnya yang pulang dari ISIS, harus lebih ketat dan super selektif. Pasalnya mereka akan sangat berbahaya bila sampai lepas ke masyarakat dan tidak terdeteksi keberadaannya jika mereka balik ke Indonesia melalui wilayah ini. Ini yang harus diwaspadai,” ujarnya.
Pada bagian lain pengarahannya, Kepala BNPT juga mengingatkan personel kepolisian agar memperkuat integritas serta wawasan dan rasa kebangsaan agar tidak justru terpapar virus radikalisme.
“Teman-teman dari kepolisian jangan merasa hebat juga, jangan mentang-mentang kita ini polisi lalu kita tidak akan terpapar. Saat saya menjadi kapolres Depok, saya punya anggota ditugaskan berangkat ke Aceh, saat balik malah jadi teroris,” katanya.
Pada akhir paparannya, mantan kabareskrim Polri ini berharap para personel Polda Kepri bisa mengambil ilmu dan pelajaran serta semakin memantapkan diri, tidak hanya untuk menanggulangi terorisme, tetapi juga terkait banyak masalah yang akan terjadi.
Hadir dalam kesempatan itu Kapolda Kepri Irjen Pol Didid Widjanardi, Wakapolda Kepri Brigjen Pol Yan Fitri Halimansyah, para direktur dari seluruh direktorat, para kepala biro, kepala satuan, dan para kepala Polres.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid