kapal wisata Zahro Express terbakar (istimewa)
kapal wisata Zahro Express terbakar (istimewa)

Bandung, Aktual.com – Hasbi Adelio Ramadan (7) adalah korban selamat tragedi terbakarnya Kapal Zahro Express dalam perjalanan dari Muara Angke menuju Pulau Tidung. Hal itu dilakukan Adelio dengan keberanian tinggi, loncat dari kapal ke lautan.

Siswa kelas satu sekolah dasar di Bandung ini mengatakan, saat kejadian dia melihat api besar berkobar dari pintu belakang. Kondisi tersebut membuat seisi kapal panik, bahkan banyak yang menyelamatkan diri menjauh dari kobaran api, termasuk dia dan keluarganya.

Bocah yang karib disapa Adelio ini berada di kapal bersama kakeknya, Masduki Mangkudisastra (75), neneknya Otih Sugiati (69), Irna Winartin (ibu), Zainal Arifin (ayah), dan dua suadaranya Dinandra Arsy dan Kiflano Hazman.

Sang kakek meninggal dan sudah dikebumikan pagi tadi, sementara, neneknya diduga meninggal juga dalam peristiwa tersebut. Tapi belum ada kepastian karena masih menunggu hasil otopsi di Jakarta. Sementara yang lainnya dinyatakan selamat, namun berada di rumah sakit di Jakarta.

“Waktu itu ada api besar dari pintu belakang. Aku sempat kaget dan banyak yang loncat dan lari, aku juga lari dan sempat terjatuh, karena ada api ke badan, punggung, tangan dan rambut. Aku loncat ke laut akhirnya,” kata Adelio di lokasi pemakaman snag kakek, TPU Cikutra, Senin (2/1).

Adelio mengatakan, dia loncat bersama sang ayah. Sebab, sejak awal berada di kapal, Adelio sudah menggunakan rompi pelampung. Lantaran situasi makin panik. Namun, dia sempat melihat ibunya, mencari rompi pelampung dan terkena api.

“Ibu balik lagi mengambil pelampung, tapi kena api. Ibu luka bakar. Yang lain banyak juga (penumpang) loncat. Aku pun sama ayah ikut loncat. Aku pakai pelampung. Terus ada beberapa kapal datang untuk menolong kami.”

Laporan: Muhammad Jatnika

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu