“Ini terkonfirmasi dari Asosiasi Pabrik Pakan. Ini berakibat ke mana? Khususnya ke produktivitas ayam-ayam yang kami pelihara. Dulu 5 kg jadi 1,5 kg per hari ini pertumbuhannya gara-gara jagung ini,” kata dia dalam konferensi pers yang didampingi oleh Komisioner Ombudsman Alamsyah Saragih.
Sugeng juga merasakan para peternak ayam berteriak lantaran harga jagung semakin tinggi. Kondisi ini semakin sulit karena peternak tidak diizinkan menjual ayam dengan tinggi. Sebab, peternak akan ditekan oleh Satgas Pangan saat itu juga. “Harga tnggi kami tidak boleh, kalau di bawah kami rugi. Ini problem yang kami hadapi,” jelas dia.
Komisioner Ombudsman Alamsyah Saragih yang menerima audiensi dari kalangan petani dan peternak, mengatakan bahwa sudah memprediksi akan terjadi permasalahan seperti ini.
Sejak 2015, BPS memoratorium data beras, Amran memang kerap menggembor-gemborkan data beras surplus. Namun, kenyataannya lanjut Alamsyah, kondisi pangan negara dalam kondisi yang mengkhawatirkan saat ini.
“Ombudsman pada 2017 pernah bilang jangan terlalu banyak bicara surplus, bersabar tunggu BPS. Apa yg terjadi hari ini, sudah Ombudsman prediksi jauh hari,” jelas dia.
Mengenai petisi yang diberikan Pataka, lanjut Alamsyah, pihaknya akan mendalaminya. Namun, Alamsyah akan menyampaikan kondisi data pangan ini kepada Presiden Joko Widodo.
Laporan : Fadlan Syiam Butho
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid