Jakarta, Aktual.co — Dua bom bunuh diri disusul dengan bentrokan senjata di Provinsi Anbar, di sebelah barat Baghdad, Iraq, menewaskan 23 personil pasukan keamanan pada Selasa (6/1).

Dikutip dari AFP, Selasa (6/1), pebom bunuh diri menyerang satu masjid di daerah Al-Jubba, Anbar, tempat para petempur anti kelompok garis keras sedang beristirahat, menewaskan 10 orang, setelah bentrokan senjata meletus yang menewaskan 12 personil keamanan dan 21 orang cedera.

Al-Jubba terletak dekat Pangkalan Udara Al-Asad, di mana personil Amerika Serikat digelar– dan kota Baghdad itu, satu daerah yang dilanda pertempuran seru antara pasukan keamanan dan kelompok garis keras IS (Negara Islam).

Tidak ada klaim bertanggung jawab bagi serangan itu, tetapi bom-bom bunuh diri adalah satu taktik yang sebagian besar digunakan oleh kelompok garis keras Sunni di Irak, termasuk IS.

IS memelopori satu serangan besar-besaran Juni tahun lalu yang merebut daerah-daerah luas utara dan barat Baghdad termasuk bagian penting Anbar.

Para petempur suku memainkan satu peran penting dalam mencegah kelompok garis keras menguasai daerah lain di Anbar, dan pasukan Irak kini melatih para anggota suku di Al-Asad.

Dalam satu pertemuan, Senin dengan Suhaibal-Rawi, gubernur yang baru dipilih Provinsi Anbar, Perdana Menteri Haider al-Abadi, menyerukan satu “revolusi suku” terhadap IS, kata kantor perdana menteri itu.

Ia menegaskan “pentingnya suku-suku putra-putra provinsi itu ikut serta dalam membebaskan daerah-daerah mereka dari organisasi-organisasi teroris”.

Artikel ini ditulis oleh: