Jakarta, Aktual.com – Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso menyatakan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) belakangan mengubah strateginya dalam melakukan berbagai tindak terorisme. Hal itu merupakan perintah dari pusat ISIS di Suriah.

“Serangan seperti ini, terlihat ISIS memang mengubah strategi. Ada perintah pusat dari Suriah, semua simpatisan diminta melakukan aksi di tempat masing-masing,” kata Sutiyoso di Jakarta, Senin (28/9).

Sutiyoso menekankan demikian sejalan dengan percobaan bom bunuh diri di Gereja Katolik Stasi Santo Yosep, Jalan Mansyur Medan, Sumatera Utara pada Minggu (28/8) kemarin.

Ia mengungkapkan, perubahan pola dan strategi itu seperti tergambar dalam serangan bom Solo, Jawa tengah dan di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, awal tahun 2016 lalu.

Pelaku percobaan bom bunuh diri di Medan sendiri dipastikan Sutiyoso bukan bagian dari kelompok radikal tertentu. Pelaku merupakan pemain sendiri dan tidak tergabung dalam kelompok manapun.

Pelaku, kata dia, melakukan aksi teror dengan belajar sendiri dari internet dan mendapatkan inspirasinya dari kelompok garis keras.

“Dari peta BIN tidak ada dalam jaringan apapun, dia belajar dari internet terinspirasi dari kelompok garis keras dari internet, dia merangkai bom juga dari internet,” jelasnya.

Meski bukan bagian dari ISIS, Sutiyoso menyatakan pelaku percobaan bom Medan sebagai simpatisan ISIS.

“Dia simpatisan, simpatisan itu ada dimana-mana. Karena diranselnya gambar ISIS, ada I Love Al-Baghdadi,” pungkasnya.

(Soemitro)

Artikel ini ditulis oleh:

Eka