Penangkapan yang berhasil terungkap berkat kerjasama tiga pilar ini mendapat apresiasi dari DPR RI. Anggota Komisi III Ahmad Sahroni menilai sinergitas yang dilakukan oleh Polres Jakarta Barat dalam pengungkapan kasus narkoba patut dicontoh oleh seluruh Polres yang ada di Indonesia.

“Seperti disampaikan Kapolres soal pengungkapan pabrik ekstasi di Cibinong berhasil dilakukan karena adanya sinergitas yang baik. Informasi yang diperoleh dari tiga pilar ditelusuri kebenarannya, didukung pula dengan pengembangan tersangka dan mengarah ke lokasi pabrik ekstasi rumahan. Sinergitas ini harus dicontoh oleh seluruh Polres di Indonesia,” papar Sahroni melalui keterangan persnya, Rabu (26/9).

Sependapat dengan Kapolres yang mengemukakan lokasi perumahan kerap menjadi sasaran dijadikannya pabrik rumahan narkoba, Sahroni menekankan pentingnya peran aktif warga, khususnya RT dan RW mengenai aktifitas di lingkungannya.

Sahroni mendesak sistem peradilan memberikan hukuman berat kepada pelaku, khususnya bandar besar dan pengelola pabrik rumahan narkoba. “Berikan hukuman seberat-beratnya kepada para pelaku yang telah meracuni anak bangsa. Ini (hukuman berat) juga akan menjadi warning terhadap mereka yang berniat terjun ke bisnis narkoba,” tegas politisi NasDem itu.

“Kita sudah banyak melihat bukti narkoba telah merusak berbagai elemen. Pejabat, politisi, artis, polisi, TNI, hingga anak kecil menjadi sasaran narkoba. Jangan beri ruang kepada peredaran narkoba. RT dan RW harus aktif mengawasi lingkungannya dari peredaran narkoba,” tambah Sahroni.

Kata Kapolres, pabrik rumahan ini menghasilkan ekstasi jenis langka dan memberi efek yang lebih berbahaya daripada ekstasi umumnya. Fenomena baru karena yang ada di sini produksi ekstasi cukup berbahaya, istilahnya adalah three in one,” beber Hengki.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid