Jakarta, Aktual.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencium adanya indikasi suap dalam pengadaan 50 pesawat Airbus oleh PT Garuda Indonesia. Dugaan suapnya tentu mengarah ke bekas Direktur Utama PT Garuda, Emirsyah Satar.
Kata Juru Bicara KPK, Febri Diansyah, saat ini penyidik tengah berupaya menguak dugaan skandal tersebut. Caranya yakni, pertukaran informasi dengan otoritas Prancis, khususnya lembaga yang berhubungan dengan pemberantasan korupsi.
“Akan dilihat lebih jauh kebutuhan-kebutuhan, apakah ada pertukaran informasi atau bukti-bukti lainnya,” ujar Febri saat jumpa pers di Gedung KPK, Jakarta, Senin (30/1).
Diduga kuat, konstruksi suap pengadaan 50 pesawat ini, serupa dengan pembelian mesin buatan Rolls Royce, yakni melalui perantaran. Untuk suap pembelian mesin pesawat, melalui Beneficial Owner Connaught P.T.E Ltd, Soetikno Seodarjo.
“Pemberi baru SS sebagai Beneficial Owner di Singapura. Untuk Airbus masih didalami dari 2 tersangka,” jelas Febri.
Emirsyah ditengarai menerima sejumlah uang dari pihak kedua, yang merupakan perantara penjualan Rolls Royce, Soetikno Soedarjo. Untuk suap ini, berkaitan dengan pembelian 11 mesin pesawat Airbus, Trent 700.
Sementara, untuk suap pengadaan 50 pesawat Airbus belum diketahui secara rinci tipe berapa saja. Namun, pihak KPK sudah menemukan beberapa bukti suap, yang ternyata disamarkan oleh Emirsyah. menjadi beberapa aset.
(Zhacky Kusumo)
Artikel ini ditulis oleh: