Jakarta, Aktual.co — Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) meminta PT Liga Indonesia (PT LI), segera menyetorkan dokumen kontrak pemain sebagai kelengkapan dikeluarnya ijin penyelenggaraan kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2014/2015.
“Kami ingin pemain dan kompetisi terproteksi dengan baik. Kami tidak ingin pemain tidak digaji terjadi lagi. Makanya semuanya tergantung PT Liga Indonesia,” kata Sekjen BOPI Heru Nugroho di Jakarta, Selasa (10/2).
Menurut dia, saat ini pihaknya masih menunggu kelengkapan dokumen tersebut. Masalah kontrak pemain dinilai sangat penting demi kelangsungan klub dalam menghadapi sebuah kompetisi profesional.
Jika dokumen kontrak pemain masuk, kata dia, pihaknya akan langsung melakukan verifikasi. Setelah semuanya sesuai dengan ketentuan, secara otomatis pihaknya akan mengeluarkan ijin penyelenggaraan kompetisi tertinggi di Tanah Air itu.
“Semakin cepat data masuk, semakin cepat pula proses verifikasi. Hasilnya pasti mengikuti. Yang jelas kami ingin kompetisi ini benar-benar profesional,” katanya menambahkan.
Sesuai dengan rencana, kompetisi ISL 2014/2015 akan digulirkan 21 Februari. Pada pertandingan pembuka akan mempertemukan juara bertahan Persib Bandung melawan Persipura Jayapura. Hanya saja, rencana itu bisa berubah terkait dengan keputusan BOPI.
Mantan staf khusus Menpora itu menjelaskan pihaknya saat ini juga sudah melakukan komunikasi dengan CEO PT Liga Indonesia Joko Driyono dengan harapan dokumen kontrak pemain dari 18 klub peserta ISL bisa segera dimasukkan.
“Saya sudah menghubungi Joko Driyono terkait hal ini. Dia (Joko) bilang, klub saat ini masih pada mengurusi kontrak pemain,” katanya menegaskan.
Selain menunggu dokumen kontrak pemain, BOPI saat ini terus melakukan verifikasi terhadap dokumen-dokumen yang menjadi syarat untuk dikeluarkannya ijin penyelengaraan ISL antara lain aspek legal dan keuangan klub.
“Tahap pertama yang kami proses adalah aspek legal. Selama verifikasi, kami menemukan ada klub yang belum mendapat pengesahan badan hukum (pengesahan dari Kemenkumham). Kami akan meminta pengesahannya,” kata Heru.
Selain itu, kata dia, BOPI menemukan sejumlah klub yang tidak menyertakan nomor pokok wajib pajak (NPWP). Padahal, setiap klub memiliki kewajiban membayar pajak kepada negara. Untuk itu pihaknya meminta PT Liga Indonesia segera melengkapinya.
Sementara itu CEO PT Liga Indonesia Joko Driyono tidak mau menanggapi isu terkait dengan mundurnya “kick off” kompetisi ISL 2014/2015. Pihaknya menilai saat ini semua permintaan BOPI terkait dengan dokumen yang diminta telah dipenuhi.
Artikel ini ditulis oleh:

















