Jakarta, Aktual.com — Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (BRI), Asmawi Syam menegaskan bahwa pinjaman dana segar yang digelontorkan China Development Bank (CDB) kepada pihaknya beserta Bank BUMN dan Bank Mandiri tanpa menggunakan jaminan. Dirinya juga memastikan, tidak ada pula saham dari tiga bank BUMN yang digadaikan kepada pihak China.

Sebagai informasi, PT Bank Mandiri (Persero), PT BNI (Persero) dan PT BRI (Persero) mendapatkan pinjaman sebesar USD3 miliar dari CDB dengan tenor 10 tahun. Dalam perjanjian utang, masing-masing bank juga telah memberikan daftar proyek yang akan dibiayai.

“Tidak ada aset dan saham yang kita jaminkan, tidak ada (syarat) yang mengikat,” kata Asmawi di gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (29/9).

Lebih lanjut, Ketua Himbara ini menjelaskan bahwa pinjaman ini murni bersifat Bisnis to Bisnis (B to B). Untuk pinjaman ini sendiri, akan digunakan masing-masing bank untuk membiayai pembangunan infrastruktur.

“Struktur pinjaman tenor 10 tahun sesuai untuk pembiayaan jangka panjang,” ungkapnya.

Sementara itu, anggota Komisi VI DPR RI Endang Srikarti mengingatkan agar Pemerintah beserta pihak terkait memperhatikan konsekuensi apa yang menjadi resiko dari pinjaman ini meskipun telah ditegaskan pinjaman ini tidak menggunakan jaminan apapun.

“Apakah ada konsekuensi lain yang akan diterima Indonesia dari pinjaman ini? Misalkan seperti Indonesia wajib menerima tenaga kerja dari China. Karena sudah terjadi di daerah-daerah dimana tenaga kerja dari china membanjiri. Ini harus diperhatikan,” kata Endang dalam RDP tersebut.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby