Jakarta, Aktual.co — Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai selama ini pemerintah masih lemah dalam memberikan perhatiannya terhadap ruang fiskal. Ketua Umum Kadin, Suryo Bambang Sulisto menilai selama ini ruang fiskal sempit untuk dilakukan. Selain itu, utang luar negeri Indonesia jumlahnya sangat memprihatinkan.
“Selama ini ruang fiskal yang sempit kita kaitkan dengan besarnya subsidi BBM. Utang pemerintah sampai September 2014 ini saja mencapai Rp2.602 triliun atau 25 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB),” ujar Suryo di Jakarta, Jumat (21/11).
Lebih lanjut dikatakannya, utang luar negeri Indonesia masih dianggap aman, karena nilainya 25 persen. Sedangkan batas amannya adalah 60 persen. Namun menurutnya, pembayaran cicilan utang dan bunga sudah cukup membebani APBN.
“Utang kita sebenarnya masih aman, kan batasnya 60 persen. Tapi pembayaran cicilan utang dan bunga sudah cukup membebani APBN kita. Ini yang harusnya jadi perhatian pemerintah.” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka