Jakarta, Aktual.co — Direktur Utama PT Pelindo II (Persero) RJ Lino menyebutkan bahwa pembangunan pelabuhan pengganti pelabuhan Cilamaya yang batal dibangun itu tidak akan terealisasi. Pasalnya, akan sangat sulit untuk melakukan kembali study dari awal.

Seperti diketahui, setelah dibatalkannya proyek pembangunan pelabuhan Cilamaya, Pemerintah berencana untuk membangun pelabuhan di wilayah lain. Santer terdengar pemerintah tengah melirik wilayah Subang.

“Kalau orang disuruh bikin studi lagi dan pakai akal sehat, pasti jawabannya no,” kata Lino saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (14/4).

Lino juga mengatakan bahwa pembangunan pelabuhan merupakan proyek yang kurang diminati oleh investor.

“Nggak akan jadi. Siapa yang mau biayai? Apalagi bilangnya Subang itu mau dibangun sama swasta. Siapa swasta yang berani bangun pelabuhan?,” ujar Lino.

“Nggak ada swasta di dunia itu bangun pelabuhan. Nanti jalannya siapa yang bikin? Pemerintah commit paling 15-10 tahun baru jadi,” imbuhnya.

Ia menambahkan, terkait membangun pelabuhan di Subang, pihaknya sudah menawarkan diri kepada Pemerintah untuk mengerjakan pembangunan pelabuhan itu.

“Saya nawarin, kalau bisa saya saja yang mengerjakan. Tapi itu jadi feedernya Priok saja, biar konsentrasi volume tetap di Priok. Kalau memang karena janji utang sama Jepang, sudahlah kita kerjain,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka