Jakarta, aktual.com – Teka-teki kasus dugaan suap yang menjerat Anggota DPR Komisi VI, Bowo Sidik Pangarso mulai mengemuka. Dalam persidangan dengan agenda pernyataan para saksi, Direktur Utama PT Petrokimia Gresik (Persero) Rahmad Pribadi mengaku mengenal Bowo, Asty Winasti, General Maneger PT Humpuss Transportasi Kimia (HTK), dan Direktur Utama PT Tiga Macan, Steven Wang yang menjadi tokoh kunci dalam proyek jasa sewa-menyewa kapal antara PT HTK dengan PT Pilog.

Bahkan, sebelum pertemuan tersebut Rahmad tak menampik pernah beberapa kali bertemu Bowo namun tidak dalam kapasitasnya sebagai Direktur Utama Petrokimia Gresik.

Pertama, saat Kunjungan Kerja Komisi VI ke Petrokimia Gresik pada 4 Agustus 2016. Saat itu, Rahmad diketahui masih menjadi Direktur Sumber Daya Manusia Petrokimia Gresik.

Kedua, pada 31 Oktober 2017 di Penang Bistro, dimana saat itu Rahmad masih menjabat sebagai Direktur Utama PT Semen Baturaja (Persero) Tbk. Ini karena per 27 April 2017, Rahmad didapuk menjadi Direktur Utama Semen Baturaja.

“Saya pada awalnya lupa pertemuan itu, tapi karena udah berkembang dan saya akan dipanggil ke KPK untuk menjelaskan. Maka saya waktu itu menanyakan kepada kesekretariatan Semen Baturaja, karena tanggal 31 Oktober 2017, saat itu saya menjabat Dirut Semen Baturaja,” ungkap Rahmad di persidangan, Rabu (4/9).

Rahmad bercerita, dalam pertemuan di Penang Bistro bersama Bowo hadir pula Saidu Solihin, Direksi PT Danareksa Sekuritas. Namun, ia membantah terdapat pembicaraan khusus dan spesifik terlebih terkait proyek jasa sewa-menyewa kapal di Petrokimia Gresik.

“Saya datang agak terlambat dan di sana sudah ada Bapak Saidu, jajarannya dan terdakwa (Bowo). Kami satu meja dan yang jelas kiri-kanan saya bukan terdakwa,” tutur Rahmad.

Selain menelusuri perkenalan dengan Bowo, Jaksa Penuntu Umum juga mencecar hubungan Rahmad dengan Asty. Sebab dalam BAP-nya, Asty mengakui kenal dengan Rahmad.

“Saksi kenal Ibu Asty?” Tanya Jaksa.

“Saya mengenal Ibu Asty ketika yang bersangkutan memperkenalkan diri kepada saya pada 20 Februari 2019,” jawab Rahmad.

Seketika Jaksa Penuntut Umum kembali mengonfirmasi keterangan Rahmad lantaran dalam kesaksiannya saat diperiksa oleh penyidik KPK pada 4 Juli 2019, Rahmad mengaku mengenal Asty sejak Januari 2016 atau saat dirinya masih menjabat sebagai Direktur SDM Petrokimia Gresik.

“Jadi mohon izin yang mulia. Setelah di BAP itu saya kembali mengingat-ingat. Jadi pertemuan saya di Januari 2016 itu dengan Asty bersama Pak Theo, atau beberapa hari setelah saya dilantik. Itu cuma sebentar dan di koridor,” kilah Rahmad.

Sementara itu, Rahmad pun tak menampik juga mengenal Steven Wang lantaran pernah bermain Golf pada 2016. Dimana Steven Wang sendiri diketahui menjadi broker dalam proyek sewa-menyewa kapal. Ia pun membeberkan bahwa Steven Wang turut hadir dalam pertemuan di pada 4 Agustus 2016.

Artikel ini ditulis oleh:

Zaenal Arifin