Jakarta, Aktual.co — Direktur Utama PT PLN (Persero) Nur Pamudji mengatakan bahwa tidak semua target pembangkit listrik sebesar 35.000 Mega Watt (MW) akan dibangun oleh Pemerintah.

“Kira-kira 20.000 MW oleh swasta, 15.000 MW oleh Pemerintah. Tapi nanti bisa berubah,” katanya saat ditemui di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (3/11).

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memasang target untuk membangun sejumlah pembangkit listrik berkapasitas total 35.000 Mega Watt (MW) selama masa jabatannya.

Ia menjelaskan, biaya pembangunan pembangkit listrik adalah sekitar USD1,5 juta atau setara Rp18 miliar per MW.

“Itu baru pembangkitnya, harus dibangun pula jaringan transimisi. Biaya transmisi jauh lebih murah. Misalnya biaya transmisi Palembang ke Riau itu sekitar USD1 miliar atau Rp10 triliun,” tuturnya.

Nur menyebut program pembangunan pembangkit listrik 35.000 MW akan dimulai tahun depan. Masa pengerjaan akan berbeda untuk setiap jenis pembangkit listrik.

“Kontruksinya mulai tahun depan. Masa pembangunan PLTU sekitar 5 tahun. Kalau PLTA tergantung ukurannya. Kalau susah bisa sampai 7 tahun,” tutupnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka