Jakarta, Aktual.co — Kepala Biro Penerangan Masyarakat Div Humas Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar diminta Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk memimpin Departemen Integritas PSSI. Departemen tersebut, dibentuk guna memerangi perjudian bola dan pengaturan skor dalam perhelatan persepakbolaan tahah air.
Menanggapi permintaan itu, Boy Rafli mengaku belum mendapatkan izin dari Kapolri Jenderal Sutarman untuk memimpin badan integritas tersebut. Justru dalam hal ini Boy Rafli malah meminta PSSI memilih seorang purnawirawan kepolisian agar bisa berkonsentrasi penuh untuk menyelesaikan masalah judi bola dan pengaturan skor.
“Belum dapat izin dari pimpinan. Saya kan (masih) aktif ya, bagusnya yang sudah purnawirawan biar waktunya bisa full,” ungkap Boy, di Mabes Polri, Jakarta, Senin (15/12).
Mengenai pengusutan polisi terhadap peristiwa sepakbola gajah yang terjadi antara PSIS Semarang dan PSS Sleman pada Rabu 29 Oktober 2014 lalu, Boy mengatakan kasus tersebut bisa ditarik ke ranah hukum bila terdapat unsur pidana. “Bila ada pidana , bisa kita usut,” tegas Boy.
Kendati demikian, lanjut Boy, PSSI harus kooperatif dengan pihak kepolisian agar peristiwa dibalik pertandingan sepakbola gajah ini bisa terungkap. Jika memang benar ada dugaan pidana dalam kasus sepak bola gajah, Boy meminta agar informasi tersebut segera diberikan kepada penyidik Polri agar segera bisa dilakukan pengusutan. Pelaporan tersebut bisa dilakukan baik oleh PSSI maupun masyarakat. “Kalau tidak ada dukungan data ya sama saja, jadi harus kooperatif,” tutup Boy.
Sebelumnya, Kepolisian Republik Indonesia siap menyelidiki Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) jika terindikasi melanggar pidana. Sebab, saat ini timbul banyak keluhan dari masyarakat yang mencium adanya praktik pengaturan skor dan pelanggaran lain dalam tubuh PSSI.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby