Pengusaha Indonesia perlu mengubah pola pikirnya, yang menganggap pasar ekspor hanya sebagai tambahan atau pelengkap dari pasar dalam negeri. Ekspor itu, termasuk gagasan untuk ekspor ke Irak, sebetulnya adalah bidang yang membutuhkan perhatian dan upaya tersendiri.
Demikian diungkapkan Direktur Ekspor PT Ikafood Putramas, Boy Gaswin Zen, kepada wartawan Aktual.com, Satrio Arismunandar di Baghdad, Selasa (3/10). Boy Zen datang mewakili perusahaannya di pameran perdagangan Baghdad International Fair di Irak.
Menurut Boy Zen, tantangan yang dihadapi dalam melebarkan bisnis ke Irak adalah menemukan mitra lokal yang tepat. Ada keunikan di kawasan Timur Tengah, termasuk di Irak, bahwa mitra lokal sering meminta untuk menjadi satu-satunya perwakilan di wilayah ini, sehingga menutup pintu bagi potensi mitra lokal lain. Maka pemilihan mitra lokal harus disikapi secara cerdas, dengan mempertimbangkan banyak hal.
Boy Zen tetap berminat datang ke Irak, yang sering diberitakan di media sebagai negeri yang banyak dilanda konflik, karena melihat potensi di masa depan. “Kami sudah mulai mengekspor sejak 1995 ke negara-negara lain, dan salah satu strategi perusahaan kami adalah ke negara yang diperkirakan ekonominya akan berkembang,” tutur Boy Zen.
“Kita yang penting eksis dulu di Irak walaupun kecil dan memperkenalkan produk. Nanti, pada saat kondisi di Irak membaik, kita harapkan produk kita sudah lebih dulu dikenal dibandingkan produk pesaing yang masuk belakangan,” ujarnya.
Boy Zen datang ke Irak, selain mewakili PT Ikafood Putramas yang berfokus pada produk pangan, ia juga mewakili Ikapharmindo. Perusahaan ini berada dalam satu grup dan berfokus pada produk obat-obatan, produk perawatan kecantikan, dan consumer goods, seperti sabun, perawat rambut, dan sebagainya. ***
Artikel ini ditulis oleh: