Ia menjelaskan, dampak kerusakan bangunan akibat angin kencang tidak hanya menimpah rumah warga namun juga fasilitas pendidikan.

Tini menyebut seperti kerusakan satu ruang kelas dan satu ruang perpustakaan di Kecamatan Lasiolat, Kabupaten Belu. Selain itu, kerusakan sarana pendidikan di SMAN 3 Takari Kabupaten Kupang.

“Dampak kerusakan akibat bencana ini ditangani masing-masing pemerintah daerah berupa bantuan logistik maupun bahan-bahan bangunan,” katanya.

Pihaknya mengimbau masyarakat agar tetap meningkatkan kewaspadaan ketika terjadi angin kencang maupun hujan deras di sekitar tempat tinggalnya.

“Masyarakat harus tetap waspada, kalau ada pohon-pohon besar di sekitar rumah agar bisa dipangkas untuk mengurangi resiko mana kala terjadi angin kencang,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh: