Jakarta, Aktual.co — Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang, Doni Hermawan menyatakan aparatur harus menjadi yang terdepan dalam penanggulangan bencana.
“Prinsip saya seperti itu. Aparatur terutama yang bertugas di BPBD harus menjadi yang terdepan dan paling siap dalam penanggulangan bencana,” katanya di Pandeglang, Banten, Senin (8/6).
Karena itu, kata dia, para pegawai/petugas di BPBD Kabupaten Pandeglang harus siaga 24 jam. Bahkan ketika sedang di rumah, jika ada bencana harus langsung ke lapangan.
Doni juga menyatakan, ia dan pegawainya acap kali berada di kantor hingga tengah malam, untuk mengantisipasi jika ada laporan terjadi bencana di wilayah Kabupaten Pandeglang.
Guna mengoptimalkan penanggulangan bencana, BPBD Pandeglang menjalin kerja sama dengan aparatur Koramil di semua kecamatan, bahkan membentuk posko bersama.
“Ketika terjadi bencana pun, posko kita berada di Markas Koramil, dan penyaluran bantuan dianjurkan koordinasi dengan petugas Koramil setempat,” ujarnya.
Kabupaten Pandeglang masuk dalam 16 daerah di Indonesia yang rawan bencana, dan 35 kecamatan di daerah itu berpotensi mengalami bencana alam.
Ia menyatakan telah memetakan potensi setiap jenis bencana alam serta wilayah yang kemungkinan dilanda oleh bencana tersebut.
“Kita sudah petakan potensi jenis bencana serta wilayahnya, berdasarkan pengamanan dan penelitian,” katanya.
Untuk jenis bencana alam yang kemungkinan terjadi di daerah itu, kata dia, ada enam, yakni gempa bumi, tsunami, banjir, kekeringan, angin puting beliung dan tanah longsor.
Gempa bumi berpotensi terjadi di 35 kecamatan yang ada di Kabupaten Pandeglang. Tsunami di Kecamatan Labuan, Carita, Panimbang, Sobang dan Sumur, semuanya berada di pesisir pantai.
Sementara untuk banjir, kata dia, bisa terjadi di 11 kecamatan, yakni Bojong, Pagelaran, Panimbang, Sobang, Angsana, Munjul, Patia, Cikeusik, Sumur dan Sukaresmi.
“Untuk banjir rutin terjadi di wilayah tersebut setiap tahun. ada 2015 terjadi awal Mei 2015, tapi tidak sampai menimbulkan korban jiwa,” ujarnya.
Bencana kekeringan, lanjut dia, potensial terjadi di 10 kecamatan, yaitu Mandalawangi Cipeucang, Saketi, Bojong, Picung, Cikedal, Pagelaran, Labuan, Panimbang dan Angsana.
Lima kecamatan di daerah itu rawan terjadi anging puting beliung, yaitu Pandeglang, Cadasari, Mandalawangi, Labuan dan Panimbang.
Sedangkan untuk tanah longsor, kata dia, bisa terjadi di Kecamatan Pandeglang, Mandalawangi, Majasari, Pulosari, Cadasari, Jiput dan Karangtanjung.
Artikel ini ditulis oleh: