Manado, Aktual.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara menyatakan bahwa hingga pukul 22.00 WITA pada Jumat (22/1) malam sebanyak delapan kecamatan di kota itu terdampak banjir, dengan tiga warga meninggal dan satu orang hilang.

“Hujan dengan intensitas tinggi sejak Jumat (22/1) pukul 12.00 WITA menjadi pemicu banjir sehingga debit air di Daerah Aliran Sungai (DAS) Sawangan dan Tondano yang melewati Kota Manado meluap,” kata Kepala BPBD Manado, Donald Sambuaga di Manado, Sabtu dini hari.

Ia menjelaskan kedelapan kecamatan terdampak yaitu Kecamatan Malalayang, Wanea, Sario, Paal Dua, Pikkala, Wenang, Tuminting dan Singkil.

BPBD masih mengidentifikasi korban yang telah dievakuasi. Sedangkan kerugian material belum diketahui secara rinci,

Menurut Donald pihaknya masih terus memantau rumah warga yang terendam dan terjadinya beberapa titik longsor. Tinggi genangan banjir sekitar 50 hingga 400 cm.

Merespon bencana ini, BPBD Kota Manado bersama unsur terkait lain, seperti TNI, Polri, Basarnas, sukarelawan melakukan evakuasi warga dan pendataan.

Saat melakukan evakuasi di lapangan, petugas membutuhkan perahu karet dan alat transportasi untuk mengevakuasi warga. Tim evakuasi banyak yang terjebak macet akibat genangan air di banyak ruas jalan.

Kondisi hingga Jumat malam, listrik di sebagian besar wilayah masih padam dan jaringan telepon selular tidak stabil untuk operator tertentu.

Ia menambahkan BNPB juga terus memantau kondisi terkini dan melakukan koordinasi dengan pihak BPBD setempat.

Berdasarkan peringatan dini cuaca dari BMKG, wilayah Sulawesi Utara berpotensi hujan lebat yang disertai petir atau kilat serta angin kencang pada 20 hingga 22 Januari 2021. Terpantau pada Info BMKG, Sabtu (23/1) ini beberapa wilayah di Kota Manado masih berpotensi hujan ringan hingga lebat.

Sementara itu, BNPB telah menyampaikan daftar kabupaten dan kota yang berpotensi banjir di bulan Januari 2021, salah satunya Kota Manado. Beberapa wilayah di Provinsi Sulawesi Utara berpotensi banjir dengan kategori menengah.

Wilayah administrasi kabupaten dan kota yang teridentifikasi berpotensi banjir di provinsi ini, antara lain Bolaang Mongondow, Bolaang Mongondow Selatan, Bolaang Mongondow Timur, Bolaang Mongondow Utara, Kepulauan Sangihe, Kepulauan Talaud, Kota Bitung, Kota Manado dan Minahasa.

Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan siap siaga terhadap bahaya hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang dan tanah longsor. Hal tersebut mengingat puncak musim hujan masih berlangsung hingga Februari 2021, demikian Donald Sambuaga. (Antara)

Artikel ini ditulis oleh:

As'ad Syamsul Abidin