“Ternyata setelah kemarin Ngarso Dalem (Gubernur DIY Sri Sultan HB X) berkeliling lewat sepanjang Sungai Celeng di Sriharjo ternyata banyak infrastruktur dan rumah warga yang perlu penanganan segera, ini yang jadi pertimbangan kita untuk perpanjang proses tanggap darurat,” katanya.
Dia mengatakan, dalam penanganan jangka panjang akibat bencana banjir tersebut juga perlu melakukan normalisasi sungai, sebab lokasi yang terdampak banjir beberapa waktu lalu karena diperparah oleh aliran sungai yang meluap saat hujan deras.
“Normalisasi sungai itu bisa ke pemulihan, karena tanggap darurat itu hal-hal yang sifatnya segera dilaksanakan, dan yang paling penting adalah saat itu evakuasi pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat dan mengondisikan lokasi,” katanya.
Adapun banjir yang melanda Bantul pada 17 Maret lalu terjadi di sebanyak 13 kecamatan, sementara tanah longsor terjadi di beberapa kecamatan seperti Imogiri dan Dlingo, selain merusak rumah warga, juga merusak infrastruktur sungai dan akses jalan.
Artikel ini ditulis oleh: