Jakarta, Aktual.co — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mewaspadai meningkatnya ketinggian air Bengawan Solo, di daerah hilir Jawa Timur, yang dipengaruhi naiknya air daerah hulu, Jawa Tengah, juga Ngawi.
“Ketinggian air Bengawan Solo di Ndungus, Ngawi, sejak siang tadi masuk siaga I dengan ketinggian 5,7 meter, yang mengakibatkan air di daerah hilir Jawa Timur, ikut naik,” kata Sekretaris BPBD Bojonegoro Nadif Ulfia, di Bojonegoro, Minggu (1/2).
Namun, menurut dia, saat ini ketinggian air Bengawan Solo di daerah hilir Bojonegoro, baik di Karangongko, Kecamatan Ngraho, juga Bojonegoro, masih di bawah siaga banjir.
“Meskipun ketingian air Bengawan Solo masih di bawah siaga banjir kami minta masyarakat di daerah hilir waspada, sebab ada kencenderungan air Bengawan Solo merangkak naik,” katanya, menegaskan.
Lebih lanjut ia menjelaskan pihaknya sudah menyiapkan berbagai kebutuhan, dalam menghadapi kemungkinan meluapnya sungai terpanjang di Jawa di daerahnya.
“Persediaan sembako lebih dari cukup, juga sejumlah perahu karet sebagai sarana evakuasi warga tidak ada yang bermasalah,” kata Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Sukirno, menambahkan.
BPBD, kata ia, sebelumnya juga sudah mengirimkan bahan makanan mentah, berupa beras 250 kilogram, minyak goreng dan gula, di sejumlah lokasi yang biasa banyak dijadikan kerumunan pengungsi korban banjir.
“Bahan makanan mentah tersebut dipersiapkan untuk membuka dapur umum masyarakat bagi korban banjir,” ucapnya.
Ia menyebutkan lokasi yang sudah memperoleh bantuan bahan makanan mentah antara lain, di Desa Ledokkulon, Kecamatan Kota, di Kecamatan Dander, dan Kanor.
“Kalau memang bahan makanan mentah kurang, tetap akan kita tambah,” ucapnya.
Kasi Operasi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Mucharom, menjelaskan Balai Besar Bengawan Solo di Solo, Jawa Tengah, sudah memperbaiki sejumlah tanggul kritis.
“Tanggul Bengawan Solo di Kecamatan Plumpang, Tuban, yang longsor sudah diperkuat. Begitu pula bangunan “parapet” di tanggul Kecamatan Kanor, Bojonegoro, yang rusak, juga sudah diperbaiki,” katanya, menegaskan.
Artikel ini ditulis oleh: