Wisatawan menikmati pemandangan Kawasan Gunung Bromo di Penanjakan 2, Probolinggo, Jawa Timur, Minggu (3/4). Pengelolah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) pada 2017 akan menerapkan pembatasan jumlah pengunjung di kawasan tersebut guna menjaga kelestarian dan keseimbangan ekosistem kawasan TNBTS. ANTARA FOTO/Zabur Karuru/aww/16.

Mataram, Aktual.com — Sejak terjadinya letusan, jumlah wisatawan yang melakukan pendakian ke Gunung Rinjani sebanyak 464 orang. Namun, setelah diperiksa silang, wisatawan yang keluar tidak sama dengan yang masuk yakni 420 orang.

“Ini yang kita cari sisanya. Kalaupun belum turun kemungkinan keluar tidak melalui pintu masuk Sembalun dan Senaru. Yang kedua mereka masih menginap di pos terdekat dan yang terdekat di pos 6, jaraknya 3,5 km dari kaldera, sehingga masih ditoleransi batas aman untuk berkemah,” kata Kepala BPBD NTB Muhammad Rum di Mataram, Jumat (30/9).

Meski daerah tidak aman radius 3 km, tetapi pihaknya bersama instansi lain sudah melakukan penyisiran mencari para pendaki yang berada di Gunung Rinjani.

“Tim evakuasi sudah melakukan penyisiran untuk mencari para pendaki yang masih berada di atas. Karena dari data itu, terdeteksi 132 orang naik kemungkinan sudah kembali. Tetapi tetap akan kita cek silang kembali di Taman Nasional Gunung Rinjani.”

Sementara itu, General Manager PT Angkasa Pura I Lombok Internasional Airport I Gusti Ngurah Ardita mengakui situasi penerbangan dan operasinal bandara tetap normal seperti biasa.

“Aktivitas bandara sampai hari ini tetap normal dan berjalan seperti biasa,” kata Ardita.

Meski situasi operasional bandara tetap berjalan normal, pihaknya tetap berkoordinasi dengan sejumlah pihak. Hal ini dilakukan agar pihaknya segera mendapatkan informasi mengenai situasi lalu lintas udara akibat letusan Gunung Baru Jari.

“Kita juga monitor terus dan bekerja sama dengan semua unit terkait dengan BMKG, airnav dan para maskapai penerbangan,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu