Seorang wisatawan mancanegara melintas didepan papan peringatan status siaga Gunung Bromo di Cemoro Lawang, Probolinggo, Jawa Timur, Minggu (6/12). Akibat meningkatnya aktivitas gempa tremornya semakin tinggi, pihak Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menutup objek wisata kawah Gunung Bromo yang memiliki ketinggian 2.329 meter dari permukaan laut radius tiga kilometer. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/pd/15

Jakarta, Aktual.com — Gubernur Jawa Timur Soekarwo meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) provinsi maupun kabupaten/kota di sekitarnya tetap siaga memantau Gunung Bromo yang aktivitasnya meningkat.

“Kepala Pelaksana BPBD Jatim Sudarmawan sudah saya minta terus memantaunya dan melaporkan perkembangan,” ujarnya di Surabaya, Sabtu (12/12).

BPBD, kata dia, sudah membagikan dan menyiapkan ribuan masker secara gratis kepada warga sekitar, petugas, maupun wisatawan setempat.

Kendati aktivitas vulkanis gunung yang memiliki ketinggian 2.329 meter dari permukaan laut itu masih tinggi dan tremornya juga fluktuatif cenderung meningkat, namun ia menilai itu lebih baik daripada tidak ada aktivitas apapun di gunung berapi.

“Istilahnya gunungnya batuk-batuk. Tapi itu lebih bagus daripada tidak pernah batuk, kemudian sekali batuk dilemparkan semua,” ucap Pakde Karwo, sapaan akrabnya.

Terkait dengan pengaruh terhadap wisatawan, gubernur yang juga seorang politikus tersebut mengakui berpengaruh, namun juga tidak sedikit justru yang melihat gunung dari kejauhan saat beraktivitas.

Sebelumnya, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Pos Pengamatan Gunung Bromo Ahmad Subhan menjelaskan aktivitas gempa tremor Gunung Bromo masih tinggi, namun statusnya masih Level III atau Siaga.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby