Helikopter Superpuma Sinar Mas Forestry melakukan pengeboman air (water boombing) di atas hutan yang terbakar di Desa Bokor, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, Selasa (15/3). Dua Helikopter Sinar Mas Forestry berjenis Superpuma PK-DAN dan Eurocopter PK-DAM dikerahkan untuk membantu proses pemadaman kebakaran lahan dan hutan di kawasan tersebut. ANTARA FOTO/Rony Muharrman/kye/16

Banjarbaru, Aktual.com – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Wahyudin mengatakan, status terkait kebakaran hutan dan lahan saat ini adalah siaga darurat kebakaran.

“Saat ini status Kalsel siaga darurat karhutla karena luasan lahan terbakar cukup besar dan mulai berdampak pada munculnya kabut asap tipis,” ujar Wahyudin di Banjarbaru, Kamis (23/8).

Ia mengatakan, luasan lahan yang terbakar mencapai seribu hektare lebih tersebar pada lima kabupaten dan kota yang memang berpotensi besar terjadi kebakaran di hutan dan lahan kosong.

Disebutkan, luas lahan terbakar dari data posko penanggulangan karhutla pada Senin (21/8) yakni 1.084 hektare yang didominasi kawasan gambut dan lahan-lahan kosong.

“Luasan lahan terbakar lebih dari seribu hektare itu tersebar di sejumlah daerah rawan karhutla dan paling banyak terjadi di Kota Banjarbaru yang mencapai 294 hektare,” ujarnya.

Disebutkan, daerah lain yang hutan dan lahannya banyak terbakar Kabupaten Tanah Laut 244 hektare dan Kabupaten Banjar mencapai 120 hektare serta kabupaten lain dibawah 100 hektare.

Ia mengatakan, pihaknya mewaspadai kebakaran hutan dan lahan pada lima daerah rawan yang letaknya berdekatan dengan Bandar Udara Syamsudin Noor Banjarmasin di Kota Banjarbaru.

Lima daerah rawan karhutla yang mengelilingi Bandara Syamsudin Noor yakni Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Kabupaten Tanah Laut, Kabupaten Barito Kuala dan sebagian Kota Banjarmasin.

“Kami mewaspadai karhutla di luar kawasan bandara karena apabila terjadi kebakaran dan menimbulkan kabut asap maka dampaknya sangat besar bagi penerbangan,” ungkapnya.

Menurut dia, kawasan yang paling banyak terbakar di sekitar bandar udara adalah lahan gambut sehingga membuat personel satuan tugas penanggulangan karhutla sulit memadamkannya.

“Pemadaman kebakaran lahan gambut sangat sulit karena bisa kobaran api yang ada dipermukaan dipadamkan tetapi di lapisan bawahnya bisa menyala sewaktu-waktu dan api berkobar lagi,” ungkapnya.

Ditekankan, selama ini komunikasi dan koordinasi seluruh pihak terkait dan pemangku kepentingan sudah terjalin baik sehingga kebakaran bisa ditangani dan dipadamkan agar tidak meluas.

“Sinergitas satgas penanggulangan karhutla baik personel BPBD, anggota TNI/Polri dan pemadam kebakaran sudah terjalin baik termasuk organisasi seperti RAFI, Orari dan relawan,” ucapnya.

Dikatakan, melalui sinergitas pihak terkait itu, Kalsel dinilai mampu dalam mengatasi karhutla sehingga menjadi daerah paling sedikit luas lahan terbakar dibanding enam provinsi lainnya.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: