Kemudian untuk bencana kekeringan bantuan yang diberikan masih berupa penyaluran air bersih kepada warga yang terdampak dan ada juga program pipanisasi di beberapa lokasi yang memungkinkan bisa dilaksanakan program tersebut.

“Untuk kerugian akibat kebakaran dan kekeringan ini masih dalam rekapitulasi, namun biasanya untuk kebakaran harta korban baik rumah dan isinya tidak ada yang berhasil diselamatkan. Sementara untuk penanggulangan kekeringan kami biasanya berkoordinasi dengan instansi lain,” tambahnya.

Daeng mengimbau kepada warga agar selama musim kemarau ini tidak melakukan aktivitas yang bisa menyebabkan terjadinya kebakaran apalagi dalam dua bulan terakhir ini tidak pernah turun hujan.

Langkah antisipasi yang harus dilakukan seperti tidak menumpuk jaringan listrik, selalu memeriksa kondisi kompor setelah memasak, tidak membakar sampah atau lainnya di lokasi rawan kebakaran (permukiman atau lahan kering), serta jangan membuang puntung rokok yang masih menyala dan lain-lain.

Kemudian untuk bencana kekeringan, warga yang terdampak bisa melaporkan kepada pihak RT, RW, desa untuk dilanjutkan kepada BPBD agar bisa dikirim air bersih untuk kebutuhan rumah tangga.

Namun, jika kekeringan itu melanda lahan pertanian maka pihaknya akan berkoordinasi dahulu dengan dinas terkait seperti Dinas Pertanian maupun Ketahanan Pangan Kabupaten Sukabumi.