Jakarta, Aktual.co — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten, mengingatkan warga setempat mewaspadai longsor dan banjir sehubungan curah hujan selama tiga hari terakhir meningkat di daerah itu.

“Kami minta warga mewaspadai bencana alam itu untuk mencegah terjadi korban jiwa,” kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Kaprawi di Lebak, Jumat (15/5).

Ia mengatakan, selama ini curah hujan deras berlangsung pada malam hari dan cukup berbahaya bagi masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir dan longsor.

Wilayah Kabupaten Lebak merupakan daerah langganan bencana alam karena terdapat daerah aliran sungai (DAS) juga perbukitan dan pegunungan. Untuk itu, kata dia, daerah tersebut kerapkali terjadi banjir dan longsor jika hujan deras lebih dari tiga jam.

“Kami mengingatkan warga tetap mewaspadai longsor dan banjir agar tidak menimbulkan korban jiwa,” katanya.

Berdasarkan prakiraan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Banten menyebutkan curah hujan di Lebak masih terjadi hingga Juni mendatang.

Selain itu juga tiupan angin mencapai 30 knot dan bergerak dari tenggara.

“Kami minta warga khususnya yang tinggal di daerah rawan longsor dan banjir siaga serta waspada bila hujan malam hari,” ujarnya.

Menurut dia, saat ini jumlah desa yang rawan banjir di Kabupaten Lebak tersebar di 42 desa dan longsor 44 desa di Kecamatan Wanasalam, Banjarsari, Rangkasbitung, Warunggunung, Cileles, Cibadak, Leuwidamar, Bayah, Cikulur, Cimarga, Kalanganyar, Sobang, Cibeber, Cilograng, dan Sajira.

Sebagian besar kondisi desa itu berada di DAS sungai, perbukitan dan penggunungan.

“Kami sudah menyampaikan peringatan kepada aparat kecamatan serta desa agar mewaspadai banjir dan longsoran itu,” ujar dia.

Artikel ini ditulis oleh: