Lebak, Aktual.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten, meningkatkan kewaspadaan banjir sehubungan memasuki masa pancaroba di daerah itu.

“Sudah dua hari terakhir ini, sejumlah daerah dilanda banjir akibat curah hujan lebat disertai sambaran petir,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Kaprawi di Lebak, Sabtu (30/4).

Ia menginstruksikan kepada aparat kecamatan maupun desa agar meningkatkan kewaspadaan banjir, karena memasuki masa pancaroba dari musim hujan ke musim kemarau.

Biasanya, kata Kaprawi, masa peralihan itu menimbulkan banjir dan angin kencang juga sambaran petir.

Karena itu, peringatan kewaspadaan itu guna mengantisipasi risiko pengurangan kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa.

BPBD juga meningkatkan kewaspadaan dengan memberlakukan piket yang melibatkan petugas dan relawan inti guna membantu evakuasi jika terjadi bencana alam.

“Kami dan teman-teman relawan selama 24 jam melakukan piket di posko utama guna memberikan pertolongan evakuasi jika sewaktu-waktu terjadi bencana banjir maupun longsor,” katanya.

Ia mengatakan, berdasarkan prakiraan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Banten memperkirakan curah hujan meningkat pada awal Mei 2016 karena memasuki masa pancaroba.

Masyarakat diminta mewaspadai bencana alam tersebut agar tidak menimbulkan korban jiwa.

Selain itu juga masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir dan longsor, yakni mereka berada di bantaran aliran sungai, perbukitan dan pegunungan sebaiknya meningkatkan kewaspadaan dini.

Sebab di daerah langganan bencana banjir dan longsor jika hujan terus menerus.

“Kami minta warga khususnya yang tinggal di daerah rawan banjir siaga serta waspada menghadapi masa peralihan itu,” ujarnya.

Ia menyebutkan, saat ini jumlah desa yang rawan banjir di Kabupaten Lebak tersebar di 42 desa dan longsor 44 desa di Kecamatan Wanasalam, Banjarsari, Rangkasbitung, Warunggunung, Cileles, Cibadak, Leuwidamar, Bayah, Cikulur, Cimarga, Kalanganyar, Sobang, Cibeber, Cilograng, dan Sajira.

Sebagian besar kondisi desa itu berada di DAS sungai, perbukitan dan pegunungan.

“Kami sudah menyampaikan peringatan kepada aparat kecamatan serta desa agar mewaspadai banjir dan longsoran itu,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara