Jakarta, Aktual.com — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, mengimbau masyarakat untuk melaporkan pelaku pembakaran lahan dan hutan. Apalagi, belakangan ini sudah terjadi empat kebakaran lahan di Solok Selatan sejak Januari 2015.

“Salah satunya adalah di lahan perkebunan PT Ranah Andalas Plantation (RAP) pada Ramadhan lalu yang luasnya hampir satu hektar,” kata Sekretaris BPBD Solok Selatan, Sumardianto di Padang Aro, Minggu (23/8).

Selain itu, ujar dia, kebakaran lahan juga terjadi di dekat permukiman penduduk, Bukit Sangga Puyuah di Bidar Alam, Kecamatan Sangir Jujuan, pada Kamis (20/8). Dengan masuknya musim kemarau, dimana rawan kebakaran lahan dan hutan meningkat, dia meminta warga tidak melakukan pembakaran yang berpotensi membakar lahan dan hutan di daerah itu.

“Kami berharap kepala jorong (dusun) dan wali nagari (kepala desa) bisa melaporkan jika menemukan warganya yang membakar lahan. Karena potensi kebakaran yang lebih besar bisa saja terjadi,” ujar dia.

Dia mengatakan, pembukaan lahan dengan pembakaran dinilai masyarakat lebih efektif dan efiesien, namun dampak yang ditimbulkan berupa pencemaran udara dan bisa menyebabkan kebakaran meluas.

Dia menyebutkan, salah satu dampak dari meningkatnya titik panas di Sumatera adalah daerah itu mulai mendapatkan kabut asap kiriman dari pembakaran lahan dan hutan beberapa provinsi tetangga seperti, Riau, jambi dan Sumatera Selatan.

Apalagi, kata dia, letak Solok Selatan yang berada di perbatasan Jambi, serta tidak jauh dari Sumatera Selatan dan Riau sangat berpotensi mendapatkan kabut asap kiriman dari pembakaran lahan dan hutan ketiga provinsi tersebut.

Kabut asap yang telah menyelimuti kabupaten yang berbatasan dengan Kerinci, Jambi, itu katanya, belum mengganggu jarak pandang. Kendati demikian, dia mengimbau agar warga daerah itu mengurangi aktivitas di luar rumah serta menggunakan masker jika melakukan perjalanan dengan kendaraan roda dua.

Seorang warga Sungai Pagu Andriyanto meminta kepada instansi terkait, seperti Dinas Kesehatan, untuk membagikan masker gratis, karena mulai meningkatnya kabut asap yang menyelimuti Solok Selatan.

“Saat ini masker yang paling dibutuhkan warga,” katanya.

Selain itu, dengan terjadinya beberapa kebakaran lahan di Solok Selatan dia pun meminta Dinas Kehutanan dan Perkebunan Solok Selatan bisa melakukan upaya-upaya penanggulangan dan antisipasi.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu