“Pada tahun ini memang ada beberapa desa yang ditangani dengan kegiatan Pamsimas sehingga semoga warga yang mengalami krisis air bersih mulai berkurang,” katanya.
Ia mengatakan, untuk mengantisipasi kekeringan pada musim kemarau 2019, BPBD sudah melakukan pemetaan terhadap sejumlah daerah rawan kekeringan di daerah itu.
Berdasar pemetaan, kata dia, terdapat sebanyak 11 desa di tujuh kecamatan berpotensi rawan air bersih yaitu Desa Lur Agung Kecamatan Kandang Serang, Pengapon, Legok Gunung Kecamatan Wonopringgo, Desa Pegandon, Pangkah, dan Kedung Kebo Kecamatan Karangdadap, serta Desa Sawangan Kecamatan Doro.
Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Lingkungan Hidup dan Permukiman Kabupaten Pekalongan Mudiharso mengatakan pemkab telah menyiapkan anggaran dari dana alokasi khusus sebesar Rp4,8 miliar dan dana APBD Rp1,5 miliar untuk pembangunan jaringan dan sambungan air bersih ke rumah warga.
“Saat ini yang sudah tertangani (akses air bersih) sekitar 90 persen. Kami berharap pada tahun depan sudah tidak ada lagi desa rawan air bersih,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh: