Belanja negara terdiri atas belanja pemerintah pusat Rp1.455 triliun, transfer ke daerah Rp697 triliun dan dana desa Rp59 triliun. Realisasi pembiayaan tahun 2018 tercatat mencapai Rp305 triliun atau sebesar 113 persen dari nilai defisit, sehingga terdapat Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa) Rp36 triliun.

BPK memberikan catatan positif terhadap asumsi dasar ekonomi makro seperti laju inflasi dan tingkat bunga Surat Perbendaharaan Negara 3 bulan yang mencapai di bawah asumsi.

Namun, pemerintah tidak mencapai target untuk beberapa indikator makro seperti pertumbuhan ekonomi yang hanya mencapai 5,17 persen dari asumsi 5,4 persen.

Selain itu, lifting minyak hanya mencapai 778 ribu barel per hari dari target 800 ribu barel per hari dan lifting gas hanya mencapai 1.145 ribu barel per hari dari target 1.200 ribu barel per hari.

Untuk posisi keuangan pemerintah pusat per 31 Desember 2018, saldo aset, kewajiban dan ekuitas masing-masing tercatat sebesar Rp6.325 triliun, Rp4.917 triliun dan Rp1.407 triliun.

Dibandingkan 2017, aset pemerintah meningkat Rp377 triliun, kewajiban naik Rp510 triliun dan ekuitas menurun Rp132 triliun.

Artikel ini ditulis oleh: