Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Ruang Rapat Komisi VI DPR, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/2/2016). Rapat tersebut membahas masalah 1000 pasar.

Jakarta, Aktual.com – Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengkritisi kebijakan impor yang terjadi dalam beberapa waktu belakangan seharusnya keluar sebagai keputusan Menko Perekonomian Darmin Nasution.

“Impor ini domain Menko Perekonomian (Darmin Nasution). Pak Menko yang harus tanggung jawab, jangan diserahkan ke Pak Lembong (Menteri Perdagangan) karena semua data harus dijelaskan dan diputuskan di situ,” kata Anggota IV BPK Rizal Djalil di Jakarta, Selasa (21/6).

Menurut dia, forum rapat koordinasi antarkementerian dan lembaga itu harus menjadi pusat pengambilan keputusan final. Pencocokan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) juga seharusnya bisa dilakukan dalam rapat tersebut sehingga tercipta kebijakan yang tepat.

“Tapi jangan abaikan juga data Kementerian Pertanian,” tambahnya.
Rizal menambahkan, pihaknya sama sekali tidak antipati terhadap impor. Ia hanya meminta agar keputusan impor diambil berdasarkan data kebutuhan, cadangan, yang valid.

“Kami katakan, kalau butuh impor, ‘please’ (silakan), tapi harus dalam forum dengan data yang akurat,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Nebby