Pengunjung melintas didekat miniatur sebuah rumah pada pameran perumahan Real Estate Indonesia (REI), di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (13/1). REI Jateng menyatakan perbankan memberikan angin segar bagi sektor properti melalui penurunan suku bunga dari 9-10 persen menjadi 7,5-8 persen dan uang muka sebesar 20 persen dari sebelumnya 30 persen. ANTARA FOTO/R Rekotomo/foc/17.

Jakarta, Aktual.com – Real Estat Indonesia (REI) Riau optimistis mampu mencapai target membangun 10.000 rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) pada tahun 2017.

“Pembangunan sebanyak 10 ribu rumah MBR itu, kami optimitis tercapai, antara lain karena didukung kesepakatan dengan Kanwil BPN Riau dalam mempercepat penerbitan sertifikat hak milik, dan hak guna bangunan,” kata Ketua DPD REI Amran Tambi, di Pekanbaru, Selasa (24/1).

Menurut dia, peluang besar Riau untuk bisa membangun 10 ribu rumah MBR tersebut ditandai dengan anggaran sebesar Rp15 triliun dari pemerintah untuk pembangunan rumah layak huni bagi MBR di seluruh Indonesia.

Tentang besaran anggaran yang akan diperoleh Riau, katanya, belum ada angka pasti, tetapi diyakini akan memperoleh peluang yang sama dengan daerah lainnya untuk membangun rumah bagi MBR.

“Peluang membangun rumah MBR itu makin besar karena adanya keinginan Pemerintah Riau untuk mempercepat penyelesaian RTRW daerah itu,” katanya.

Sementara itu, realisasi penjualan rumah MBR sepanjang tahun 2016 tercapai 100 persen atau sudah terjual sebanyak 8.000 unit rumah.

Artinya, katanya, ekonomi Riau masih stabil. Selain itu, pemerintah juga menyiapkan sejumlah strategi untuk meningkatkan minat masyarakat pada sektor properti tersebut.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Eka