“Kami tidak menakut-nakuti, karena faktanya memang begitu. Misalnya, secara fakta mobil ini lampunya tidak bagus, remnya rusak, ya masa kita membohongi rakyat dengan mengatakan remnya bagus,” ujarnya.
Dia mengatakan ketika pihaknya menyampaikan kondisi nyata masyarakat, tidak tepat kalau dikatakan menakut-nakuti masyarakat padahal mereka berhak tahu.
Wakil Ketua BPN Prabowo-Sandi, Eddy Soeparno mengatakan pihaknya tidak merasa tersinggung dengan pernyataan Jokowi terkait “politik genderuwo”.
Dia meyakini apa yang disampaikan Jokowi itu dalam kapasitas beliau sebagai seorang negarawan yang menghendaki pemilu itu teduh, tapi di tingkat masyarakat bawah, jangan sampai ucapan Jokowi itu dipelintir.
“Justru pernyataan tersebut dijadikan diskursus baru di mana ada politikus-politikus yang kerjanya hanya memperuncing, memperkeruh suasana,” ujarnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid