Jakarta, Aktual.co — Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Roy Sparringa mengatakan pengawasan obat dan makanan harus didukung pembinaan kepada masyarakat ikut melindungi diri dari bahaya produk, baik obat-obatan maupun makanan.
“Masyarakat diedukasi pemberdayaan sehingga mereka bisa mengungkapkan hak dan kewajiban untuk melindungi diri sehingga partisipasi publik meningkat,” katanya, Jakarta, Senin (16/3).
Hal itu disampaikan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) BPOM RI dengan tema “Penguatan Kemitraan Pengawasan Obat dan Makanan untuk Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia dan Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)”.
Untuk meningkatkan pembinaan terhadap masyarakat sehubungan dengan pengawasan obat-obatan dan makanan, lanjutnya, BPOM akan terus melakukan kerjasama lintas sektor mulai dari pemerintah pusat hingga daerah.
Untuk itu, BPOM akan mengubah paradigma untuk bertindak lebih proaktif menangani permasalahan obat dan makanan sehingga upaya preventif dapat ditingkatkan dalam pelaksanaannya.
“Pengawasan dan pembinaan harus seiring. Jadi kita akan bahas temuan-temuan di Badan POM, bagaimana meningkatkan dalam rangka perlindungan masyarakat,” katanya.
Selain itu, BPOM juga terus membantu masyarakat terutama pelaku usaha memenuhi persyaratan, registrasi dan produksi sesuai dengan standar ketentuan keamanan, manfaat dan mutu produk.
Untuk itu, penyuluhan dan pembinaan adalah kerja tepat yang perlu dilakukan secara berkelanjutan sehingga mampu melindungi diri dari obat dan makanan berbahaya seperti penggunaan zat kimia pada makanan yang berdampak buruk bagi kesehatan.
Lebih lanjut ia mengatakan BPOM juga turut berperan dalam mendorong terciptanya daya saing masyarakat dalam menghadapi MEA terutama terkait produksi obat-obatan dan makanan.
Dengan demikian, masyarakat Indonesia dapat berkompetisi secara global dan diharapkan mereka dapat memiliki akses pasar.
Ia mengatakan pengawasan dan pembinaan dapat beriringan dilakukan dengan bantuan dan kerjasama seluruh pemangku kepentingan dan pemerintahan terkait.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid















