Arsip Foto - Petugas Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyampaikan penyuluhan mengenai jajanan yang sehat dan aman kepada siswa sekolah dasar. (ANTARA/Noveradika)

Jakarta, aktual.com – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mendidik anak-anak sekolah memilih makanan yang sehat dan aman melalui Gerakan Masyarakat Sadar Pangan Aman atau Germas Sapa.

“Dengan adanya program ini, diharapkan anak-anak sekolah dapat menjadi smart eater dengan memilih camilan yang sehat seperti buah-buahan daripada camilan buatan yang tinggi gula seperti permen,” kata Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan BPOM Rita Endang dalam acara diskusi Forum Merdeka Barat (FMB) 9 yang diikuti via daring dari Jakarta, Senin (24/7).

Rita mengemukakan pentingnya penyampaian informasi mengenai manfaat mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang bagi kesehatan kepada seluruh komponen masyarakat.

“Keterlibatan semua pihak dalam memberikan informasi gizi sangat penting, mulai dari pemerintah, pelaku usaha dengan izin edar yang menyertakan informasi nilai gizi, hingga komunitas sekolah, guru, kepala sekolah, dan petugas kantin,” katanya.

Menurut dia, seluruh pemangku kepentingan terkait harus bergerak bersama untuk mencegah dan mengatasi masalah gizi dalam masyarakat, mulai dari kekurangan gizi sampai kelebihan gizi yang dapat menimbulkan obesitas.

BPOM sudah mewajibkan produsen makanan untuk mencantumkan informasi mengenai komposisi dan nilai gizi makanan pada kemasan produk.

“Semua produk kemasan, baik yang diproduksi oleh industri besar maupun industri usaha mikro kecil, wajib menyediakan informasi nilai gizi,” kata Rita.

Oleh karena itu, Rita mengimbau warga memperhatikan informasi nilai gizi yang tercantum dalam kemasan produk makanan serta menyesuaikan konsumsi makanan dengan kebutuhan gizi.

Sementara itu, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menyampaikan bahwa jajanan anak di sekolah belum semua teregistrasi sebagai produk makanan yang bergizi dan aman.

“Industri UMKM ini tidak semuanya teregistrasi dalam bentuk makanan yang aman dan bergizi. Kadang anak-anak beli di abang-abang yang jualan, itu kan makanannya tidak teregistrasi,” katanya.

Oleh sebab itu, menurut dia, pembinaan perlu dilakukan kepada para orang tua agar mereka bisa mengajari anak untuk memilih makanan yang sehat dan aman.

“Itu merupakan tugas kita bersama juga di semua stakeholder (pemangku kepentingan) untuk berperan bersama, dan terpenting adalah kesadaran masyarakat,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Rizky Zulkarnain