Jakarta, Aktual.com – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengharapkan industri jamu dapat menjadi salah satu penggerak ekonomi di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, dan obat tradisional itu dikembalikan sebagai warisan budaya.
“Untuk itu perlu kita lakukan edukasi ke pelaku usaha maupun masyarakat tentang bagaimana membuat jamu yang sesuai dengan standar keamanan, kemanfaatan, dan kualitas yang sudah ditetapkan oleh pemerintah,” kata Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik BPOM Mayagustina Andarini di Cilacap, Minggu (16/12).
Menurut dia, pihaknya akan melakukan pembinaan dan pendampingan terhadap para pelaku usaha jamu agar mereka dapat memroduksi jamunya dengan aman dan bisa diterima masyarakat.
“Jadi, kalau (pelaku) jamu ini bicara bagaimana mereka bisa menjual jamu dan tidak hanya terbatas hanya di wilayah Cilacap. Kita juga ingin nantinya akan membuat sentra jamu di Cilacap ini menjadi jamu unggulan di Indonesia,” katanya.
Dia mengatakan pihaknya akan melakukan pemetaan terhadap industri jamu di Cilacap agar diketahui siapa saja yang perlu mendapatkan pendampingan dan bantuan serta mempunyai komitmen yang baik, selanjutnya dikembangkan menjadi skala nasional hingga global. Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji mengatakan pihaknya ingin mengembalikan kejayaan jamu yang ada di Kabupaten Cilacap.
“Jamu Cilacap ini pernah ‘booming’, sangat luar biasa. Nah, sekarang ini mengembalikan jamu Cilacap seperti dulu,” katanya.
Dalam hal ini, kata dia, pihaknya bersama pelaku usaha jamu Cilacap ingin mengembalikan dan mempertahankan patok-patok budaya seperti apa yang dilakukan oleh pelopor industri jamu yang ada di kabupaten itu.
Terkait dengan hal itu, dia menyampaikan terima kasih kepada BPOM yang telah memberikan dukungan dalam upaya mengembalikan patok-patok budaya dalam pengembangan industri jamu di Cilacap.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka