Jakarta, Aktual.co — Sejumlah menteri Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo menyambangi kantor Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Jalan Percetakan Negara, Jakarta Pusat, Jumat (27/2) pagi. Kedatangan menteri-menteri Jokowi tersebut dalam rangka acara minum jamu bareng yang digelar oleh BPOM.
Berdasarkan jadwal dari panitia BPOM, setidaknya ada enam menteri Kabinet Kerja yang akan menghadiri acara tersebut. Diantaranya ada Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, Menteri Perindustrian Saleh Husin, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, serta Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Hanif Dhakiri.
Adapun Menteri Perdagangan Rachmat Gobel belum dapat dipastikan kehadirannya, lantaran pada waktu yang bersamaan, Gobel dijadwalkan menghadiri acara ekspor perdana Suzuki Adress yang diekspor ke pasar Jepang, Eropa, Oceania dan Asean di PT Suzuki Indomotor, Jalan P. Diponegoro km 38,2 Tambun, Bekasi. Dalam hal ini, Sekjen Kementerian Perdagangan Gunaryo mewakili kehadirannya.
Serentetan merek jamu nasional seperti Martha Tilaar dan Sido Muncul dipamerkan dalam acara tersebut. Pun dengan berbagai macam rempah-rempah bahan dasar pembuat jamu seperti kunyit, jahe, kencur, lengkuas, temulawak, hingga daun sirsak juga turut dipamerkan.
Tak hanya itu, dalam acara tersebut juga dihadirkan depot jamu gendong khas masyarakat Jawa yang menawarkan menu jamu siap minum seperti jahe hangat, kunyit, hingga beras kencur.
Ini bukan kali pertama para menteri Jokowi terlibat dalam acara minum jamu bareng. Pada acara minum jamu bareng sebelumnya, Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin mengatakan, acara tersebut merupakan bagian dari upaya mencintai industri jamu nasional dan meningkatkan daya saing.
“Acara minum jamu bersama merupakan agenda setiap instansi pemerintah dalam rangka memperkenalkan, mendorong dan menumbuhkan kecintaan masyarakat termasuk generasi muda terhadap jamu,” kata Menperin Saleh Husin, di Jakarta, Jumat (16/1).
Menurut Menperin, industri jamu merupakan salah satu sektor strategis yang mampu menggerakan roda perekonomian nasional, oleh karena itu, Kemenperin terus berupaya menciptakan iklim usaha yang kondusif.
“Hal tersebut dilakukan agar dunia usaha tetap melakukan investasinya di Indonesia sekaligus meningkatkan daya saing yang tinggi, sehingga industri jamu dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” ujar Menperin.
Artikel ini ditulis oleh:

















