Jakarta, Aktual.com – Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Jabar, bersama Polda Jabar, mengerebek pabrik pembuatan mie berformalin di Kecamatan Cugenang, Cianjur, di mana pabrik yang baru berdiri empat bulan terakhir dapat membuat mie berbahaya sebanyak tiga ton setiap harinya.
“Kami sebelumnya mendapatkan laporan dari warga terkait keberadaan pabrik mie berformalin yang berdiri sejak bulan Juli dengan hasil produksi perhari mencapai 3 ton,” ujar Kepala Seksi Penyidikan BPOM Jabar, Edi Kuswandi di Cianjur, Jumat, (28/10).
Mendapati laporan tersebut, ungkap dia, pihaknya berkordinasi dengan Polda Jabar, untuk melakukan pengerebekan, di mana petugas sempat melakukan pengintaian di Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, menjelang malam hari di mana produksi tengah berjalan.
Saat dilakukan pengerebekan, pabrik dalam kondisi kosong, di mana beberapa orang pegawai tengah beristirahat di ruangan terpisah di luar pabrik namun petugas menemukan 2,5 ton mie berformalin siap diedar, beserta barang bukti formalin dan borax sebagai campuran mie agar awet.
“Kami menemukan bahan berbahaya campuran mie seperti borax dan formalin, bahkan mie yang sudah siap edar terbukti mengandung bahan berbahaya tersebut. Sehingga kami lakukan pemeriksaan terhadap pemilik pabrik YN dan beberapa orang pegawai,” katanya.
Dia menuturkan, keterangan pemilik dan pengawai pabrik mie basah berformalin itu didistribusikan ke sejumlah pasar di Bogor dan Bandung.
“Pabrik ini sudah beroperasi sejak empat bulan terakhir, kami masih mendalami dan meminta keterangan pegawai dan pemilik pabrik,” katanya.
Sementara warga sekitar yang dikejutkan dengan kedatangan petugas BPOM dan Polda Jabar, tidak menyangka pabrik yang baru berdiri di lingkungan mereka memproduksi mie berbahaya yang setiap hari beroperasi.
“Kurang tahu kalau mie yang dibuat berformalin karena pegawainya bukan warga sekitar,” kata Yana seorang warga.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Eka