Jakarta, Aktual.com – Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan bahwa pengawasan obat dan makanan tidak bisa dilakukan sendirian. BPOM mesti menggandeng pihak-pihak terkait, dari Kejaksaan Agung, Kemendesa PDTT hingga KemenPAN-RB.
“Kami tidak bisa kerja sendiri. Perlu mitra. Apalagi makin beragam masalah obat dan pangan,” kata Kepala BPOM, Penny Kusumastuti Lukito dalam perayaan ulang tahun BPOM yang ke-16 di Jakarta, Selasa (28/2).
Kerjasama dengan Kejaksaan Agung, diharapkan ada pendampingan penyidikan dan koordinasi tentang penanganan perkara tindak pidana di bidang obat dan makanan.
“Tantangan makin beragam, modus beragam. Ini semakin membutuhkan respon antisipasi dan pengawasan yg bersinergi,” kata Penny.
BPOM tidak hanya memperkuat pada aspek hukum tapi juga pemberdayaan kepada masyarakat. Karenanya, BPOM menggaet Kementrian Desa, PDT dan Transmigrasi.
“Dengan Menteri Desa untuk pemberdayaan masyarakat desa di bidang keamanan pangan,” kata Penny.
Penandatanganan kerjasama ini disambut baik Jaksa Agung Muhammad Prasetyo dan Mendes PDTT Eko Putro Sandjojo. Mendes menyatakan bahwa kualitas makanan berpengaruh dalam perkembangan manusia.
“Sumber daya manusia akan menjadi baik bila kualitas makanan diperhatikan,” kata dia.
(Teuku Wildan)
Artikel ini ditulis oleh: