Palembang, Aktual.com – Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) terus menggencarkan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dengan penaburan garam di awan di wilayah Provinsi Sumatera Selatan untuk memunculkan hujan yang mampu mencegah meluasnya kebakaran hutan dan lahan.

Kabid Pelayanan Teknologi, Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca BPPT Sutrisno di Palembang, Selasa, mengatakan, pelaksanaan TMC dalam rangka penanganan kebakaran hutan dan lahan di Sumsel masih berlangsung hingga saat ini.

“Kami terus berupaya melalui Satgas Udara mencari awan yang berpotensi menjadi hujan hingga kini,” kata Sutrisno.

Ia mengatakan, sejak 14 September 2018 hingga hari ini kondisi cuaca relatif kering sehingga menyulitkan tim untuk melakukan TMC.

“Awan tidak bisa berkembang dengan baik karena memang kondisinya sangat kering. Bibit-bibit awan yang akan tumbuh, beberapa saat sudah buyar dan menguap kembali, karena kelembaban udara di sekitarnya kering,” kata dia.

Padahal, ia menjelaskan, berbeda dengan hari-hari sebelumnya, pertumbuhan awan relatif lebih baik sehingga tim memiliki banyak pilihan awan untuk disemai garam.

“Kondisi cuaca itu punya siklus, beberapa hari ini kering, dalam waktu beberapa hari ke depan kemungkinan akan kembali membaik lagi,” kata dia.

Berdasarkan prediksi, kondisi cuaca yang kering ini diperkirakan akan terjadi hingga tanggal 18 September 2018. Dalam kondisi kering ini, penanganan melalui pemboman air menggunakan helikopter (water bombing) menjadi dominan.

Sutrisno mengatakan diperkirakan mulai tanggal 19 September 2018, kondisi cuaca akan kembali membaik dengan ditandai pertumbuhan awan sehinggga TMC dapat optimal.

Sebelumnya, pada Senin (17/9) kebakaran hutan dan lahan terjadi di Jalan Lintas Timur Palembang-Inderalaya, Ogan Ilir, yang diperkirakan membakar puluhan hektare lahan.

Ant.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan