Sedangkan dengan “standard gauge”, biaya yang dibutuhkan diperkirakan mencapai Rp140 triliun dengan kecepatan hingga 300 km/jam.

“Nanti mau diputuskan, kalau bedanya tidak jauh, bisa saja diputuskan yang cepat. Itu nanti Presiden yang akan memutuskan,” tuturnya.

Menurut Unggul, teknologi rel keretalah yang nantinya menjadi poin utama dalam proyek tersebut. Estimasi biaya yang dijelaskannya juga hanya berlaku untuk trek tunggal, bukan trek ganda yang biayanya bisa mencapai Rp200 triliun.

Belum lagi, jika menggunakan trek ganda, pemerintah dipastikan tidak akan memilih jalur yang ada karena kebutuhan lahannya lebih besar. Nilai tersebut bahkan disebutnya bisa lebih membengkak karena harus ada anggaran pembebasan lahan.

Dengan estimasi anggaran sekitar Rp100 triliun yang diajukan, Unggul mengatakan biaya tersebut masih bisa ditekan agar sesuai dengan keinginan pemerintah yang menargetkan anggaran proyek tersebut sekitar Rp60 triliun.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara