“Tapi kita masih studi lagi karena Pak Menhub minta yang lebih teliti lagi,” ucapnya.
Efisiensi, menurut dia, bisa dilakukan dengan penggunaan jalur eksisting milik PT KAI, metode konstruksi “flyover” dan “underpass” dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang lebih murah, juga tingkat kandungan dalam negeri yang tinggi dari produksi PT INKA.
“Bisa saja jatuhnya lebih murah. Tapi mungkin lokomotif atau mesin propulsinya yang mesti dari luar,” imubhnya.
Unggul menambahkan, jalur kereta juga tidak akan sepenuhnya dibangun melayang (elevated). Namun, ia memastikan tidak akan ada lintasan sebidang.
“Tidak semua ‘elevated’. Mungkin daerah mulai Jakarta-Karawang kan padat, mungkin saja ‘elevated’, misalnya. Tapi yang jelas tidak akan ada lintasan sebidang karena menggunakan jalan layang atau bawah,” tuturnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara