Jakarta, Aktual.co — Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi Indonesia pada Maret 2015 sebesar 0,17 persen. Beberapa komoditi tercatat sebagai penghambat inflasi, diantaranya cabai merah, daging ayam ras, telur ayam ras, ikan segar, tomat, wortel, emas perhiasan, tarif listrik, dan tarif kereta api.

Kepala BPS, Suryamin mengatakan cabai merah andil deflasi 0,09 persen dengan penurunan harga rata-rata di seluruh Indonesia sebesar 15,53 persen. Sedangkan daging ayam ras mempunyai andil 0,08 persen dengan penurunan harga 0,87 persen. “Untuk cabai merah pasokannya cukup banyak dan melimpah, karena sudah panen raya,” ujar Suryamin di kantor BPS Jakarta, Rabu (1/4).

Penghambat inflasi selanjutnya yaitu telur ayam ras dengan andil 0,07 persen dengan penurunan harga 0,89 persen. Penurunan harga tertinggi terjadi di Mamuju sebesar 19 persen, serta Tegal dan Paumere sebesar 16 persen. “Manado ada yang inflasi untuk telur ayam ras sebesar 0,98 persen, tapi karena sebagian besar kota IHK nya turun, jadi ikut deflasi,” kata dia.

Ikan segar juga sebagai penghambat inflasi, tercatat memiliki andil sebesar 0,04 persen, penurunan harga 0,93 persen, dan bobot 2,2 persen. Selanjutnya yaitu tomat sayur dengan andil sebesar 0,02 persen dengan penurunan harga rata-rata di seluruh Indonesia sebesar 11,2 persen. “Wortel juga andil deflasi 0,92 persen, penurunan harga 15,77 persen di 68 IHK, tertinggi di Baubau sebesar 63 persen. Emas perhiasan andil 0,02 persen, penurunan harga 1,4 persen, dan penurunan tertinggi di Pontianak sebesar 8 persen,” jelasnya.

Penghambat inflasi selanjutnya yaitu tarif dasar listrik dan tarif kereta api, dengan masing-masing andil 0,01 persen. Tarif dasar listrik dan tarif kereta api mengalami penurunan harga masing-masing sebesar 0,46 persen dan 11,2 persen.

Artikel ini ditulis oleh: