Pekanbaru, Aktual.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat nilai ekspor Riau (migas dan nonmigas) pada Januari 2023 tercatat sebesar 1,69 miliar dolar AS atau mengalami penurunan sebesar 6,81 persen dibanding ekspor Desember 2022 sebesar 1.811. 629,69 miliar dolar AS.

“Penurunan ekspor Riau sebesar 9,08 persen tersebut dipicu oleh turunnya ekspor nonmigas Riau selama Januari 2023 yang hanya sebesar 1.575 606,85, sedangkan ekspor nonmigas Riau selama Desember 2022 sebesar 1.732.979,10 miliar dolar AS,” kata Kepala BPS Riau Misfaruddin dalam keterangannya, di Pekanbaru, Minggu (19/2).

Misfaruddin mengatakan, untuk kegiatan ekspor migas Riau justru mengalami kenaikan dari 78,65 juta dolar AS pada bulan Desember 2022 menjadi 112,61 juta dolar AS pada Januari 2023.

Secara year on year (y-on-y), katanya lagi, pada Januari 2023 nilai ekspor Riau mengalami penurunan sebesar 1,62 persen dibanding Januari 2022 dengan ekspor yang mencapai 1,72 miliar dolar AS.

“Penurunan ini disebabkan oleh turunnya ekspor nonmigas sebesar 2,95 persen, meskipun ekspor migas mengalami kenaikan sebesar 21,68 persen,” katanya pula.

Sementara itu ekspor migas justru naik disebabkan oleh ekspor minyak mentah dan ekspor industri pengolahan hasil minyak mengalami kenaikan.

Selain itu, katanya menyebutkan lagi, nilai ekspor Riau Januari 2023 mengalami penurunan sebesar 1,62 persen dibanding Januari 2022 yang mencapai 1,72 miliar dolar AS.

“Demikian juga ekspor nonmigas pada Januari 2023 mengalami penurunan sebesar 2,95 persen dibanding Januari 2022. Nilai impor Riau Januari 2023 sebesar 331,91 juta dolar AS, mengalami penurunan sebesar 4,90 persen dibanding impor Desember 2022,” kata dia lagi.

Meskipun demikian, katanya pula, impor nonmigas Januari 2023 tercatat sebesar 320,25 juta dolar AS atau mengalami peningkatan sebesar 0,81 persen dibanding impor nonmigas Desember 2022.

Kontribusi seluruh impor Riau terhadap nasional sebesar 1,80 persen. Secara year on year, nilai impor Riau Januari 2023 mengalami peningkatan sebesar 48,12 persen dibanding Januari 2022.

Demikian halnya dengan impor nonmigas yang mengalami kenaikan sebesar 44,13 persen apabila dibandingkan dengan impor di Januari 2022.

Sebanyak 10 golongan barang ekspor nonmigas terbesar dimana enam golongan mengalami penurunan dibanding Desember 2022.

Penurunan yang terbesar terjadi pada kelompok lemak dan minyak hewan/nabati, yaitu sebesar 114,82 juta dolar AS, diikuti oleh bubur kayu (pulp) 52,37 juta dolar AS, kertas dan karton sebesar 19,37 juta dolar AS.

Di samping itu serat stapel buatan sebesar 11,16 juta dolar AS serta berbagai makanan olahan sebesar 5,25 juta dolar AS, dan tembakau sebesar 0,29 juta dolar AS.(Antara)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Warto'i