Jakarta, Aktual.com – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto mengakui rasio ketimpangan atau gini ratio masih relatif tinggi sebesar 0,394 per September 2016, yang baru dirilis hari ini. Jika dibanding Maret 2016 yang sebesar 0,397 berarti cuma menurun 0,003 maka sangat kecil penurunannya.
“Dari perbaikan itu, memang gini ratio relatif stabil bahkan mengalami sedikit penurunan ketimpangan ya,” ujar Suhariyanto di Jakarta, Rabu (1/2).
Meski begitu, kata dia, ke depan pemerintah harus banyak memiliki program kesejahteraan agar tingkat ketimpangan semakin rendah. “Karena kalau tak dijaga ketimpangan ini akan menciptakan keresahan sosial, bahkan aksi radikalisme,” ungkap dia.
Menurut dia, sejauh ini ketimpangan yang terjadi ini disebabkan kelompok 20 persen masyarakat terkaya Indonesia hanya mengalami pertumbuhan konsumsi sebesar 3,38%, justru di kelompok kelas menengah yaitu 40 persen penduduk lapisan tengah yang alami pertumbuhan relatif tinggi, 11,69%.
“Sedang di kelompok bawah, pertumbuhannya relatif bawah yaitu 4,56%. Artinya, proses pembangunan dalam beberapa bulan sebelum September 2016, lebih banyak dinikmati lapisan kelas menengah,” paparnya.
(Busthomi)
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan