Jakarta, Aktual.com — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, terjadi deflasi sebesar 0,09 persen di Februari 2016.

Menurut Kepala BPS, Suryamin, deflasi ini karena dipicu oleh menurunnya harga gabah kering panen (GKP) dibanding bulan sebelumnya.

“Di Februari terjadi penurunan indeks harga gabah secara m-to-m (month to month) 0,17%, sehingga harga beras juga turun. Ini membuat deflasi 0,09%,” jelas Suryamin di Jakarta, Selasa (1/3).

Harga GKP per Februari menjadi Rp5.211 per kilogram dibanding bulan sebelumnya yang mencapai Rp5.753 per kg. Sehingga ada penurunan 0,17 persen.

Meski Februari mengalami deflasi, tapi secara year on year masih ada inflasi mencapai 4,42%. “Inflasi inti Februari 0,31%, sementara inflasi inti Februari YoY sebesar 3,59%,” kata dia.

Dari 82 kota IHK yang disurvey BPS, ada 52 kota yang mengalami deflasi dan 30 kota inflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Merauke, Papua 2,95% dan yang terendah di Sibolga, Sumatera Utara dan Bogor, Jawa Barat 0,02%.

“Sedang inflasi tertinggi di Tanjung Pandan 1,02%,” tegasnya.

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) juga memeperkirakan akan terjadi deflasi di Februari 2016. Tapi BI memproyeksikan deflasi lebih tinggi lagi mencapai 0,13%.

“Deflasi Februari akan dipicu karena berbagai harga kebutuhan pokok mulai turun,” kata Direktur Eksekutif Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia, Juda Agung belum lama ini.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan