Jakarta, Aktual.co —   Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan nilai impor minyak di Provinsi Riau pada September 2014 mencapai 44,61 juta dolar AS, atau naik sekitar 500 persen dari 7,41 juta dolar AS pada Agustus.

“Seluruh minyak dan gas yang diimpor pada September tahun ini adalah hasil minyak olahan,” kata Kepala BPS Riau Mawardi Arsyad di Pekanbaru, Selasa (11/11).

Menurut Mawardi, BPS tidak sampai dalam analisa penyebab terjadinya lonjakan impor minyak tersebut. Karena itu, ia mengaku tak bisa sembarangan menyatakan kenaikan itu ada kaitaannya dengan meningkatnya konsumsi BBM maupun persiapan kebijakan kenaikan harga BBM.

“Kami hanya menghitung nilai impor berdasarkan FOB (‘free on board’). Lagipula, minyak olahan tersebut diimpor melalui Riau, namun untuk pendistribusian ke daerah lain juga di Sumatera,” katanya.

Ia mengatakan dampak dari lonjakan impor minyak itu membuat nilai impor Riau secara keseluruhan Riau mencapai 222,25 juta dolar AS pada September dari bulan sebelumnya 104,47 juta dolar AS. Dengan begitu, terjadi kenaikan sebesar 112,74 persen dalam nilai impor dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Meski begitu, secara kumulatif nilai impor migas pada Januari-September 2014 masih lebih rendah 32 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Pada Januari-September 2014, nilai impor migas Riau mencapai 214,45 juta dolar AS, sedangkan tahun sebelumnya 315,76 juta dolar AS.

“Jadi trennya masih turun,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka