Jakarta, Aktual.com — Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua mengungkapkan, pada Desember 2015, Kabupaten Merauke menjadi kota dengan angka inflasi tertinggi di Indonesia.
“Di Merauke pada Desember 2015 terjadi inflasi sebesar 2,87 persen atau terjadi kenaikan angka Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 127,38 pada November 2015 menjadi 131,04,” ujar Kepala Bidang Distribusi BPS Papua Adriana H. Carolina di Jayapura, Senin (4/1).
Dijelaskannya, kenaikan harga yang cukup siginifikan mendorong terjadinya inflasi di Merauke di antaranya adalah, cabai rawit, ikan kembung, kangkung, cabai merah, tarif listrik, angkutan udara, daging ayam ras, bayam, udang basah, ikan mujair, kacang panjang, daging babi, kol putih, bawang merah, daging sapi, tarif gunting rambut wanita, terong panjang, daun kemangi, anggur, daun kemangi, sepatu, buncis, beras, kain korden, sandal kulit, meja kursi tamu, telur ayam ras, tarif gunting rambut anak-anak, dan lain-lain.
“Sedangkan beberapa komoditi yang mengalami penurunan harga antara lain, obat dengan resep, emas perhiasan, tahu mentah, telepon seluler, wortel, tempe dan lain-lain,” ucap dia.
Sementara komoditi yang memberikan andil inflasi pada Desember 2015 di Merauke adalah, kelompok bahan makanan sebesar 7,06 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,08 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,79 persen, kelompok sandang sebesar 1,84 persen, kelompok kesehatan 0,61 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,26 persen, dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,98 persen.
“Tidak ada komoditi yang mengalami penurunan indeks selama Desember 2015,” kata Adriana.
Ditambahkannya, laju inflasi tahunan Merauke (Januari – Desember 2015) hingga kini adalah 5,76 persen. Angka tersebut lebih besar dari angka inflasi tahunan nasional yang sebesar 3,35 persen.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka