Jakarta, Aktual.com – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Maret 2017 ternyata sebesar 128,22 atau terjadi deflasi sebesar 0,02 persen. Deflasi kali ini karena terjadi adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya beberapa indeks kelompok pengeluaran.
“Kendati deflasi di Maret 2017, tingkat inflasi tahun kalender yaitu Januari-Maret 2017 sebesar 1,19 persen. Angka ini masih tinggi,” jelas Kepala BPS, Suhariyanto di kantornya, Jakarta, Senin (3/4).
Dia menambahkan, dengan inflasi tahun kalender yang masih tinggi itu dan meski terjadi deflasi, ternyata komponen inti pada Maret 2017 itu mengalami inflasi sebesar 0,10 persen.
“Sehingga tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari-Maret) 2017 mengalami inflasi sebesar 1,03 persen dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (Maret 2017 terhadap Maret 2016) sebesar 3,30 persen,” jelas dia.
Terkait penurunan harga yang memicu deflasi itu, kata dia, kelompok bahan makanan sebesar 0,66 persen dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,13 persen.
“Tapi kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi adalah, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakaun 0,31 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bakan bakar sebesar 0,30 persen, dan lainnya,” tegasnya.
Sementara untuk tingkat daerah, dari 82 kota IHK, 49 kota alami deflasi dan 33 kots alami inflasi. “Untuk inflasi tertinggi antar daerah terjadi di Marauke sebesar 1,24 persen dengan IHK mencapai 135,67 persen,” pungkas Kecuk, panggilan akrabnya.
(Busthomi)
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan